Keinginan Gerindra Incar Salah Satu Menteri Triumvirat, jadi Pertanyaan

menteri triumvirat

topmetro.news – Keinginan Partai Gerindra untuk menduduki jabatan Menteri Pertahanan atau Menteri Dalam Negeri, jadi sorotan. Selain dianggap sangat strategis, posisi itu adalah salah satu dari tiga jabatan menteri triumvirat, yang memegang peranan sangat penting, apabila presiden dan wapres berhalangan tetap bersamaan.

Sebagaimana diketahui, apabila presiden berhalangan tetap, maka akan digantikan wakil presiden. Lalu, apabila wakil presiden berhalangan tetap, maka tampuk pemerintahan akan dikendalikan tiga menteri triumvirat, yang terdiri dari Mendagri, Menlu, dan Menhan.

Sehingga, keinginan Partai Gerindra untuk menduduki antara jabatan Menhan atau Mendagri, membuat beberapa pihak menghubungkannya dengan menteri triumvirat tadi. Yang kemudian berkembang menjadi ‘liar’ dengan berbagai prasangka.

Namun, akademisi USU, Agus Suriadi MA, menampik segala prasangka itu. “Saya pikir, terlepas dari itu semua prasangka harus dihilangkan. Toh kalau dianggap menteri tersebut punya tendensi lain, Presiden tinggal meresuflenya,” kata Agus Suriadi, Selasa (15/10/2019).

Hal itu disampaikannya, menjawab pertanyaan topmetro.news, bahwa dengan melihat sejarah Pilpres 2019 kemarin, dengan meminta jabatan menteri yang berpotensi menjadi salah satu dari triumvirat, apakah ada yang patut diwaspadai oleh Jokowi?

“Kalaupun bekas lawan di pilpres minta jatah menteri berpotensi triumvirat, tidak perlu berprasangka,” katanya.

BACA JUGA | Ngabalin Pastikan Gerindra dan Demokrat Dapat Kursi Menteri

Hak Prerogatif Presiden

Agus lantas mengingatkan, bahwa urusan menteri adalah hak prerogatif Presiden. Artinya, mulai dari mengangkat hingga kemungkinan melakukan resufle, adalah hak mutlak Presiden.

“Sehingga, itulah yang saya katakan tadi. Kalau dianggap punya tendensi lain, Presiden tinggal meresufle menterinya,” kata Agus Suriadi.

Pada kesempatan itu Agus Suriadi juga menyampaikan, hendaknya sebuah koalisi dibangun tanpa syarat. “Jadi kalau partai tertentu ingin berkoalisi, maka koalisi yang dibangun adalah koalisi tanpa syarat. Persoalan jatah menteri itu urusan yang harus dikesampingkan,” sebutnya.

“Tujuan bersama yang perlu dibangun adalah bagaimana membangun masa depan RI yang lebih baik,” sambung Agus Suriadi.

Diberitakan sebelumnya, bahwa Partai Gerindra hampir dipastikan masuk ke Koalisi Jokowi. Partai ini bahkan sudah menyiapkan dua kadernya untuk menjadi menteri, yakni Edhy Prabowo dan Fadli Zon.

Disebut-sebut ada dua jatah menteri untuk Partai Gerindra. Edhy Prabowo diinformasikan menjadi Menteri Pertanian. Sedangkan Fadli menjadi Menteri Dalam Negeri atau Menteri Pertahanan.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment